Minggu, 13 Mei 2012

May Day dimata Intan

0 komentar


                                                               
Intan pratiwi adalah seorang mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dia aktif dalam LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) ARENA.
Selain itu dia juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap hak-hak rakyat kecil yang tertindas. “saat ini kita sedang dihadapkan pada kondisi yang sangat memprihatinkan, banyak rakyat kecil yang masih tertindas dan direnggut hak-haknya oleh kaum capitalis” ucap intan saat menjawab pertanyaan tentang esensi May Day.
Menurutnya sumber kendali utama dari perekonomian di dunia ini terletak pada peran buruh,  jika bukan karena jasa para buruh produksi barang di suatu perusahaan tidak mungkin tercipta. Tetapi realitasnya posisi buruh saat ini masih dimarginalkan, bahkan lebih nyirisnya lagi banyak dari mereka yang diperlakukan secara tidak manusiawi. “lihat saja seperti yang santer diberitakan di media, banyak kasus yang menimpa buruh rumah tangga yang dianiaya oleh majikannya. Bagi saya itu sangat biadab” lanjutnya.
Di hari peringatan buruh sedunia ini Intan menuntut tiga hal. Yang pertama dia menuntut dihapuskanya sistem outsourching yang sangat merugikan pihak buruh, dimana para pengusaha sesuka hati memecat buruh yang dianggap tidak berguna lagi. Yang kedua peningkatan UMR (Upah Minimum Regional) yang dianggap selama ini masih jauh dari kata layak. “mereka pikir para buruh ini mesin, kerjanya full time sedangkan gajinya kecil” paparnya. Yang terakhir dia menuntut adanya jaminan kehidupan bagi para buruh.






Perjuangan Folly Melawan Penindasan Terhadap Buruh

0 komentar


“Kontribusi buruh bagi bangsa ini sangatlah besar, tapi mereka masih diperlakukan secara kasar, aku ingin memperjuangkan hak-hak mereka”

Banyak orang yang beranggapan bahwa peringatan hari buruh sedunia atau yang biasa disebut dengan May Day hanyalah hajatan kaum buruh semata. Tetapi persepsi itu tidak berlaku bagi Folly Akbar, salah seorang demonstran yang tergabung dalam AJI (Aliansi Jurnalis Independent) Yogyakarta. Sebagai implementasi dari agen of change dan agen of sosial control, mahasiswa harus memiliki kepedulian terhadap kehidupan sosial masyarakat yang tertindas seperti buruh. Apalagi selama ini, 50% biaya pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri ditopang oleh APBN.

Folly yang juga mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam semester IV di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta lahir dan tumbuh besar di Cirebon Jawa Barat pada tanggal 18 Desember 1991 silam. Dia merupakan anak sulung dari tiga bersaudara. Ayahnya berprofesi sebagai seorang loper koran, sedangkan ibunya memiliki kegiatan berjualan sembako di rumah. Kendati demikian, folly merupakan orang yang berdedikasi tinggi dan pantang menyerah. Hingga sampai saat ini dia bisa mengenyam pendidikan di UIN Sunan Kalijaga.
Baginya manusia itu terlahir dalam kondisi perjudian, ada yang beruntung dan ada yang tidak. Maka dari itu dia bertekad ingin memperjuangkan nasib orang-orang yang kurang beruntung. Salah satunya adalah kaum buruh yang selama ini eksistensinya masih dimarginalkan. Padahal sumber kendali utama perekonimian di dunia ini terletak pada peran buruh. “Tanpa adanya buruh, tidak mungkin semua barang produksi yang kita nikmati sekarang ini dapat terwujud” ucap mahasiswa yang biasa dipanggil folly ini.
Dalam aksinya tersebut folly menuntut agar pemerintah dan pengusaha mencabut segala penindasan terhadap buruh, mulai dari minimnya upah, perlindungan terhadap TKI, hingga sistem Outsourching yang menyengsarakan. “selama ini pengusaha bertindak semena-mena, mereka hanya mencari keuntungan semata dan tidak memperhatikan hak-hak buruh” lanjutnya.
Kedepannya folly berharap agar kesejahteraan dan jaminan tua bagi buruh menjadi salah satu agenda yang diperhatikan. Karena selama ini yang mendapatkan jaminan hari tua hanyalah para PNS (Pegawai Negeri Sipil). Padahal para buruh juga memiliki tanggungan dan beban hidup yang sama. Kondisi ini tidak sejalan dengan amant yang diberikan UU bahwa seluruh rakyat Indonesia memiliki hak yang sama dalam hal apapun, termasuk mendapat jaminan kahidupan yang layak.

Kamis, 03 Mei 2012

The Power Of Prays

0 komentar

 

Sumber Gbr: anakazhary.wordpress.com

"THE POWER OF PRAYS"
Bismillahirrohmaanirrohim Alhamdulillah hirobbil’alamin, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Atas segala kuasa-Nya sampai saat ini saya masih diberi nikmat yang tak terhingga, terutama nikmat sehat wal afiat. Sehingga sayapun tetap bisa bercorat-coret ria lewat blog ini. Semoga para pembaca sekalian juga masih diberi kesehatan! Amin...
Selanjutnya, saya ingin sedikit berbagi cerita soal pengalaman hidup saya. Setiap orang pasti memiliki keinginan, entah itu pengen punya HP bagus, pengen punya motor baru, pengen punya pacar, pengen dapet jodoh, pengen dapet pekerjaan, or everything thats are. Tapi ternyata setiap keinginan itu tidak selalu dapat kita raih, ada yang tertunda bahkan ada yang sama sekali tidak kesampaian seumur hidup.
Nah agar keinginan kita tadi kesampean pastinya kita berusaha sekuat tenaga kan, terkadang sampai berjibaku dengan apapun yang menghalangi keinginan kita itu. Dan pastinya, satu hal yang tidak boleh kita lupakan yaitu selalu berdo’a kepada Allah SWT. Karena pada dasarnya, sekuat apapun kita berusaha kalau Allah tidak meridhoi maka sampai kapanpun keinginan tersebut tidak akan tercapai. Manusia itu lemah tanpa izin dari-Nya.
Wah maaf sepertinya prolog saya kepanjangan ya.hehe! Ok2 let’s to the point, ada satu kata yang akan saya garis bawahi, yaitu tentang Do’a. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, beliau menjelaskan bahwasanya do’a itu adalah pokok ibadah yang kita lakukan. Seperti contohnya dalam ibadah sholat, didalamnya mengandung pesan yang intinya adalah permohonan seorang hamba kepada Sang Khalik.
Begitu kiranya bahwa do’a sangatlah penting bagi penentu apa yang kita inginkan, sampai-sampai Rasulullahpun menjelaskan bahwa do’a adalah intisari ibadah. Terkadang kita sudah berusaha sekuat tenaga dan berdoa siang malam, tetapi tetap saja apa yang kita inginkan tersebut tidak tercapai. Eitss tunggu dulu, itu hanyalah persepsi kita yang keliru, sebenarnya setiap do’a orang –orang mukmin itu dikabulkan, passti dikabulkan, sekali lagi ya biar mantabe’ passsti dikabulkan...
Hal tersebut telah disampaikan sendiri oleh Allah SWT dalam firman-Nya yang berbunyi “ Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan bagimu...” (Q.S.Al-Mukmin {40}:60). Nah jelas bangetkan, Allah saja telah menjanjikan bahwa jika kita berdo’a pasti akan dikabulkan. Bukannya janji Allah itu pasti nyata.
Kenapa diatas tadi saya berani bilang setiap do’a itu pasti dikabulkan, karena saya sendiri sering mengalaminya. Saya sendiri lho ya, bukan denger dari cerita temen or baca dari buku orang lain. Biarpun hal itu saya sadari baru-baru ini.hehe...! Okay, saya ceritain sedikit pengalaman saya dah. Dimana dalam cerita saya nanti akan membuktikan bahwa janji Allah itu memang nyata bagi orang-orang yang mau berdo’a kepada-Nya.
Berawal dari setiap keinginan yang menggebu-gebu di otak saya, ingin A lah ingin B lah C bahkan sampai Z banyak banget keinginan saya. Memang manusia itu serba pengen, ya wajar si karena manusia diberi nafsu sama Allah. Waktu saya duduk di bangku SMA saya suka mengeluh, “kapan ya saya berangkat sekolah naek motor sendiri, sementara temen-temen saya kalo berangkat sekolah pada naek motor”. Padahal saya sering diantar kalo berangkat sekolah & jarang naek bus. Inilah tanda-tanda orang yang kurang bersyukur, sementara disisi lain masih banyak temen-temen saya yang berangkat sekolah jalan kaki dari rumah, sekalipun jaraknya cukup jauh.
Sejak saat itu saya selalu berharap supaya dibelikan motor oleh ayah saya, tapi apa mau dikata ayah saya tidak bisa membelikan motor untuk saya. Ya sudahlah, akhirnya saya Cuma bisa berharap kalo suatu saat nanti saya punya motor sendiri. Sebenarnya ada motor vespa, tapi saya ogah makenya. Disamping modelnya yang Jaddul alias jaman doeloe bensinnya juga borros banget. Begitu fikiran saya waktu SMA yang masih kekanak-kanakan & egois. Padahal sekarang saya malah pengen vespa, secara kota Jogja kan kota Retro, pas banget dengan kendaraa-kendaraan antik. Tapi sayang banget motornya udah almarhum dan sekarang cuma saya pajang didepan rumah.hehe
Selain ingin memiliki motor, dulu saya juga sudah berencana setelah lulus SMA nanti ingin melanjutkan kuliah di Universitas Diponegoro Semarang. Pada kenyataanya setelah saya lulus SMA ayah saya tidak langsung menyuruh saya kuliah, tapi suruh nunggu setahun dulu. Yasudah akhirnya untuk sementara waktu, saya ikut kerja bude di Semarang. Awalnya saya sempet mengeluh sama ayah, “kenapa dulu melarang saya masuk SMK kalo akhirnya sekarang tidak dikuliahkan.” Lalu ayah saya menjawab, “apa salahnya kalo kamu bersabar dulu menunggu setahun, mengertilah kondisi ayahmu sekarang, insyaAllah tahun depan ayah kuliahkan” seketika saya meminta maaf sama ayah dan sadar diri.
Saya memang harus banyak-banyak bersabar dan berdo’a, rencananya hasil kerja saya selama setahun nanti bisa ngerinanin beban ayah kalo mau masukin saya kuliah. Setiap habis sholat tak lupa saya berdo’a pada Allah supaya kelak saya bisa kuliah. Semoga dengan berdo’a dan bekerja keras Allah akan mengabukan do’a saya. SubhanAllah, tidak perlu menunggu setahun ternyata setelah sebulan do’a saya dikabulkan Allah. Pasalnya, waktu itu saya akan didaftarkan bude kuliah di Jogjakrta, tepatnya di UIN Sunan Kalijaga sambil menemani kakek nenek yang ada di Jogja.
Biarpun sebenarnya keinginan saya adalah kuliah di UNDIP tetapi saya tetap bersyukur karena ini merupakan berkah dan pertolongan Allah yang sangat besar. Singkat cerita, saya daftar di UIN dengan mengikuti tes reguler, Alhamdulillahnya lagi saya keterima. Dan saya jalani hari-hari di Jogja dengan penuh rasa syukur dan semangat.
Selanjutnya, karena tertutupi oleh keinginan kuliah, keinginan saya untuk memiliki motor ternyata hanya saya jadikan harapan yang terpendam. Saya mikirnya gampanglah ntar kan kalo udah kerja pasti bisa beli motor sendiri. Ceritanya saya udah agak dewasa setelah kuliah. Dam bisa berfikir realistis.hehe...
Tetapi Allah itu memang Maha mendengar, setiap apa yang hamba-Nya inginkan pasti akan dikabulkan. Tentunya bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam berusaha dan berdo’a. Pasalnya setelah enam bulan kuliah, saya mendapat berita gembira dari tante yang ada di Jakarta bahwa dia akan mengirim motor ke Jogja. Dia baru saja dapat hadiah undian dari salah satu bank. Tentunya boleh saya pakai, karena disana dia sudah ada motor dan mobil sendiri.
Alhamdulillahirobbil’alamin, saya sangat bersyukur sekali atas semua nikmat ini. Dan akhirnya sayapun sadar bahwa semua yang saya terima ini adalah jawaban atas do’a-do’a yang selama ini saya panjatkan. Biarpun apa yang saya terima tersebut 100%  tidak persis dengan apa yang saya inginkan dulu, tapi kan intinya keinginan saya tetap terkabulkan. Dan Allah telah menepati janji-Nya.
Mengenai hal tersebut Rasulullah SAW telah bersabda “ tiada seorang berdo’a kepada Allah dengan suatu do’a kecuali dikabulkan-Nya, dan dia memperoleh salah satu dari 3 hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah atau bencana yang serupa. “ (HR. Ath-Thabrani)
Manusia memang wajib berusaha dan berdo’a, setelah melakukan kedua hal tersebut hasilnya kita serahkan kepada Allah. Masalah dikabulkannya dalam bentuk apa itu adalah hak Allah, bisa dikabulkan hari ini, minggu depan, bulan depan, atau tahun depan, bisa diganti di hari akhir nanti dan bisa juga diganti dengan kita dihindarkan dari musibah atau bencana.
Nah jadi ketika do’a kita semua belum dikabulkan atau tidak terealisasi, jangan sekali-kali berfikiran kalo Allah tidak mengabulkan do’a kita. Karena ternyata Allah memiliki rencana yang lebih baik kedepannya. Allah SWT itu Maha mengetahui, seperti yang terkandung dalam al-Qur’an bahwa apa yang menurut kita baik bisa jadi buruk menurut Allah, dan apa yang menurut kita buruk belum tentu buruk bagi Allah. karena Allah SWT lebih mengetahui segala hal dari semua mahluk-Nya.
Ow iya ada satu lagi cerita ni, bahkan angan-angan sepintas yang pernah saya fikirkan pun bisa terjadi alias dikabulkan sama Allah. Sekalipun hal yang saya fikirkan itu buruk. Masih cerita saat saya SMA, tepatnya kelas 2. Saya pernah berfikiran “kayaknya enak ya kalo dirawat di rumah sakit, diperhatiin ortu, dijenguk temen, pacar, makan disuapin, ga ada kerjaan n tiduran terus” hahaha... Angan-angan yang sangat konyol sekali bukan:D
Maklum, saya kan anak kedua yang masih memiliki dua orang adik. Jadi otomatis perhatian ortu selalu tertuju pada adek-adek. Begitulah persepsi konyol dan kekanak-kanakan saya, padahal semua itu tidak benar. Bagi para kakak-kakak pokoknya jangan sekali-kali berfikiran gitu ya, karena sebenarnya ortu kita itu tetep sayang dan perhatian sama kita. Cuma caranya sudah berbeda tidak seperti waktu kita kecil, sudah tidak terlalu diforsir lagi. Kalo pengen diperhatiin kaya adek, berarti kita sama aja donk. Padahal kan seorang kakak itu lebih dewasa, dan harus bisa menjadi contoh yang baik bagi adek. Kalo gua ma ogah disamain kaya adek.hehe
Kembali ke laptop. Celakanya apa yang saya angan-angankan tadi di ijabahi sama Allah dan benar-benar terjadi. Masih lekat di ingatan saya, waktu itu hari senin tgl 17 Agustus 2009 yang merupakan Hari kemerdekaan Negeri kita tercinta sekaligus hari kelahiran saya. Keren kan hari lahir saya, bisa bertepatan dengan HUT RI. Jadi yang ngerayain orang se Indonesia.hehe
Seperti sekolah-sekolah pada umumnya, kita diwajbkan mengikuti upacara peringatan HUT RI. Dan saya mendapat jadwal penurunan sang Saka Merah Putih jam 4 sore. Waktu itu saya berangkat dari rumah mengendarai motor dengan tergesa-gesa, soalnya sudah telat karena saya menjadi panitia perlombaan 17an. Kira-kira kecepatan mengendarai motor saya 80 km/jam.  Di tikungan terakhir sebelum sampai di lokasi, saya masih agak ngebut. Karena di tikungan tersebut jalannya ada yang berlubang, otomatis saya memilih jalan yang bagus, sialnya ada motor yang berlawanan arah dengan saya juga mecari jalan yang bagus. Dan hasilnya...... “BBBBBBBRRRR@@@KKK*******” saya tabrakan dengan motor tersebut.   
Berguling-gilunglah saya di tengah jalan. Tidak hanya celana saya yang robek dan harus dijahit, tetapi kepala sayapun juga harus dijahit karena bocor cukup lebar.hehe...untungnya orang yang tabrakan dengan saya tidak terlalu parah. Akhirnya saya harus rawat inap di Rumah sakit selama satu malam. Ternyata rasanya ga enak buanget, semua badan sakit, mau makan ga enak, ga bisa tidur, hanya bisa baring. memang si dijenguk temen-temen dan diperhatiin ortu, tapi tetep aja yang namanya sakit itu tidak ada enaknya sama sekali.
Apes banget kan, dihari Ultahku dan HUT RI yang seharusnya bersuka cita malah terkena musibah. Kemudian saya teringat dengan fikiran saya bahwa orang yang dirawat di RS itu enak. Astaghfirullah haladzim, mungkin ini teguran dari Allah SWT karena saya memiliki pemikiran seperti itu. Disadari atau tidak, kenyataanya apa yang saya bayangkan bener-bener terjadi. Setelah itu saya takut untuk berangan-angan yang “tidak-tidak” lagi. Yaps, mungkin ini hikmahnya buat saya, biar saya tidak sembrono lagi dalam memiliki pemikiran atau keinginan.hehe...
Nah akhirnya sampai dipenghujung tulisan, semoga apa yang saya ceritakan diatas bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi diri saya sendiri pada khususnya. Apabila ada tulisan yang tidak berkenan di hati para pembaca, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Satu hal yang harus diingat, bahwa Allah SWT pasti mengabulkan do’a-do’a bagi setiap mukmin yang bersungguh-sungguh, so jangan ragu untuk berdo’a dengan disertai usaha yang maksimal dan jangan sekali-kali meragukan janji_Nya yang nyata.


Selasa, 01 Mei 2012

Jenis-jenis Hubungan Antara Variabel

1 komentar


 
Sumber Gbr:stisforkas.blogspot.com
Jenis-jenis Hubungan Antara Variabel
Inti dari penelitian Ilmiah adalah mencari hubungan antara variabel. Yaitu variabel Independent (pengaruh) & variabel Dependent (terpengaruh). Maka dari itu perlu diketahui hubungan antara variabel lainnya. Hubungan tersebut yaitu:
1.        Hubungan Simetris
Variabel dikatakan punya hubungan simetris bila tidak ada variabel yang saling dipengaruhi oleh yang lain. Terdapat empat kelompok yaitu:
a.         Kedua variabel merupakan indikator untuk konsep yang sama.
b.         Kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang sama.
c.         Kedua variabel berkaitan secara fungsional.
d.         Hubungan yang kebetulan semata-mata.
2.        Hubungan Timbal Balik
Yaitu hubungan dimana suatu variabel dapat menjadi sebab & akibat dari variabel lainnya.
3.        Hubungan Asimetris
Inti pokok analisa sosial terdapat dalam hubungan asimetris dimana satu variabel mempengaruhi variabel yang lain. Terdapat 6 hubungan asimetris, yaitu:
a. Hubungan antara stimulus & respons yang merupakan salah satu hubungan kausal & umumnya diteliti dalam ilmu eksak, psokologi & pendidikan.
b.  Hubungan antara disposisi & respons . disposisi adalah kecenderungan untuk menunjukkan respon tertentu dalam situasi tertentu. Contoh hubungan ini misal hubungan antara kepercayaan seseorang dengan kecenderungan memakai obat tradisional, atau keinginan bekerja & frekuensi mencari kerja.
c. Hubungan antara ciri individu & disposisi atau tingkah laku. Ciri individu adalah sifat individu yang tidak berubah & tidak dipengaruhi lingkungan seperti seks, suku bangsa.
d. Hubungan antara prakondisi yang perlu dengan akibat tertentu. Contohnya agar penyebarluasan kontrasepsi lewat saluran komersial bertambah luas, pajak impor kontrasepsi dibebaskan.
e.    Hubungan yang imanen antara dua variabel.
f.     Hubungan antara tujuan (ends) & cara (means). Contohnya jumlah jam belajar & nilai ujian   yang diperoleh.


Berbagai Hubungan Asimetris
A.      Hubungan Asimetris Dua Variabel
Dalam penelitian survai & penelitian sosial umumnya lebih banyak diarahkan pada hubungan asimetris yaitu hubungan antara variabel pengaruh & terpengaruh yang juga merupakan titik pangkal analisa dalam ilmu sosial. Hubungan itu dapat berupa hubungan antara dua variabel saja (bivariat) atau antara lebih dua variabel, yaitu satu variabel terpengaruh & beberapa variabel terpengaruh (hubungan multivariat). Dalam penelitian ada beberapa cara untuk menguji hubungan antara dua variabel yaitu tabulasi silang, rumus kai kuadrat, korelasi dan regresi.
B.      Hubungan Asimetris Tiga Variabel
Ada cara lain untuk mamasukkan ke dalam analisa variabel tambahan yang mempengaruhi variabel terpengaruh & variabel pengaruh. Yaitu dengan mengontrol variabel ketiga atau ke empat baik melalui sistem analisa atau dengan cara penentuan sampel. Dengan tujuan peneliti tidak terganggu oleh variabel-variabel tersebut dalam penelitiannya. Peneliti dapat mengubah pengaruh variabel luar dengan memasukkannya menjadi variabel kontrol atau penguji kedalam analisa. Dalam analisa kependudukan umur adalah variabel kontrol yang penting karena umur seseorang berpengaruh besar terhadap vertilitas, mortalitas migrasi dan juga terhadap variabel pengaruh seperti pendidikan & status ekonomi. Untuk memilih atau menentukan variabel-variabel kontrol tadi, peneliti dapat menggunakan akal sehat, teori & hasil empiris dari penelitian lain sebagai pedoman.
1.      Variabel penekanan & variabel penggganggu
Dari hasil analisa awal, tidak ada hubungan antara dua variabel, tetapi jika variabel kontrol dimasukkan, hubungan itu jadi nampak. Dalam kasus seperti ini variabel kontrol disebut sebagai variabel penekan (supressor variable)
2.      Variabel antara
Yaitu suatu variabel yang menjadi pengantara terhadap hubungan variabel yang lain. Dikatakan sebagai variabel antara apabila dengan masuknya variabel tersebut, hubungan statistik yang semula nampak antara dua variabel menjadi lemah atau bahkan lenyap.
3.      Variabel anteseden
Variabel ini mempunyai kesamaan dengan variabel antara yaitu merupakan hasil yang lebih mendalam dari penelusuran hubungan kausal antara variabel. Perbedaanya variabel antara menyusup di antara variabel pokok, sedangkan variabel antaseden mendahului variabel pengaruh.