Kamis, 03 Mei 2012

The Power Of Prays

0 komentar

 

Sumber Gbr: anakazhary.wordpress.com

"THE POWER OF PRAYS"
Bismillahirrohmaanirrohim Alhamdulillah hirobbil’alamin, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Atas segala kuasa-Nya sampai saat ini saya masih diberi nikmat yang tak terhingga, terutama nikmat sehat wal afiat. Sehingga sayapun tetap bisa bercorat-coret ria lewat blog ini. Semoga para pembaca sekalian juga masih diberi kesehatan! Amin...
Selanjutnya, saya ingin sedikit berbagi cerita soal pengalaman hidup saya. Setiap orang pasti memiliki keinginan, entah itu pengen punya HP bagus, pengen punya motor baru, pengen punya pacar, pengen dapet jodoh, pengen dapet pekerjaan, or everything thats are. Tapi ternyata setiap keinginan itu tidak selalu dapat kita raih, ada yang tertunda bahkan ada yang sama sekali tidak kesampaian seumur hidup.
Nah agar keinginan kita tadi kesampean pastinya kita berusaha sekuat tenaga kan, terkadang sampai berjibaku dengan apapun yang menghalangi keinginan kita itu. Dan pastinya, satu hal yang tidak boleh kita lupakan yaitu selalu berdo’a kepada Allah SWT. Karena pada dasarnya, sekuat apapun kita berusaha kalau Allah tidak meridhoi maka sampai kapanpun keinginan tersebut tidak akan tercapai. Manusia itu lemah tanpa izin dari-Nya.
Wah maaf sepertinya prolog saya kepanjangan ya.hehe! Ok2 let’s to the point, ada satu kata yang akan saya garis bawahi, yaitu tentang Do’a. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, beliau menjelaskan bahwasanya do’a itu adalah pokok ibadah yang kita lakukan. Seperti contohnya dalam ibadah sholat, didalamnya mengandung pesan yang intinya adalah permohonan seorang hamba kepada Sang Khalik.
Begitu kiranya bahwa do’a sangatlah penting bagi penentu apa yang kita inginkan, sampai-sampai Rasulullahpun menjelaskan bahwa do’a adalah intisari ibadah. Terkadang kita sudah berusaha sekuat tenaga dan berdoa siang malam, tetapi tetap saja apa yang kita inginkan tersebut tidak tercapai. Eitss tunggu dulu, itu hanyalah persepsi kita yang keliru, sebenarnya setiap do’a orang –orang mukmin itu dikabulkan, passti dikabulkan, sekali lagi ya biar mantabe’ passsti dikabulkan...
Hal tersebut telah disampaikan sendiri oleh Allah SWT dalam firman-Nya yang berbunyi “ Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan bagimu...” (Q.S.Al-Mukmin {40}:60). Nah jelas bangetkan, Allah saja telah menjanjikan bahwa jika kita berdo’a pasti akan dikabulkan. Bukannya janji Allah itu pasti nyata.
Kenapa diatas tadi saya berani bilang setiap do’a itu pasti dikabulkan, karena saya sendiri sering mengalaminya. Saya sendiri lho ya, bukan denger dari cerita temen or baca dari buku orang lain. Biarpun hal itu saya sadari baru-baru ini.hehe...! Okay, saya ceritain sedikit pengalaman saya dah. Dimana dalam cerita saya nanti akan membuktikan bahwa janji Allah itu memang nyata bagi orang-orang yang mau berdo’a kepada-Nya.
Berawal dari setiap keinginan yang menggebu-gebu di otak saya, ingin A lah ingin B lah C bahkan sampai Z banyak banget keinginan saya. Memang manusia itu serba pengen, ya wajar si karena manusia diberi nafsu sama Allah. Waktu saya duduk di bangku SMA saya suka mengeluh, “kapan ya saya berangkat sekolah naek motor sendiri, sementara temen-temen saya kalo berangkat sekolah pada naek motor”. Padahal saya sering diantar kalo berangkat sekolah & jarang naek bus. Inilah tanda-tanda orang yang kurang bersyukur, sementara disisi lain masih banyak temen-temen saya yang berangkat sekolah jalan kaki dari rumah, sekalipun jaraknya cukup jauh.
Sejak saat itu saya selalu berharap supaya dibelikan motor oleh ayah saya, tapi apa mau dikata ayah saya tidak bisa membelikan motor untuk saya. Ya sudahlah, akhirnya saya Cuma bisa berharap kalo suatu saat nanti saya punya motor sendiri. Sebenarnya ada motor vespa, tapi saya ogah makenya. Disamping modelnya yang Jaddul alias jaman doeloe bensinnya juga borros banget. Begitu fikiran saya waktu SMA yang masih kekanak-kanakan & egois. Padahal sekarang saya malah pengen vespa, secara kota Jogja kan kota Retro, pas banget dengan kendaraa-kendaraan antik. Tapi sayang banget motornya udah almarhum dan sekarang cuma saya pajang didepan rumah.hehe
Selain ingin memiliki motor, dulu saya juga sudah berencana setelah lulus SMA nanti ingin melanjutkan kuliah di Universitas Diponegoro Semarang. Pada kenyataanya setelah saya lulus SMA ayah saya tidak langsung menyuruh saya kuliah, tapi suruh nunggu setahun dulu. Yasudah akhirnya untuk sementara waktu, saya ikut kerja bude di Semarang. Awalnya saya sempet mengeluh sama ayah, “kenapa dulu melarang saya masuk SMK kalo akhirnya sekarang tidak dikuliahkan.” Lalu ayah saya menjawab, “apa salahnya kalo kamu bersabar dulu menunggu setahun, mengertilah kondisi ayahmu sekarang, insyaAllah tahun depan ayah kuliahkan” seketika saya meminta maaf sama ayah dan sadar diri.
Saya memang harus banyak-banyak bersabar dan berdo’a, rencananya hasil kerja saya selama setahun nanti bisa ngerinanin beban ayah kalo mau masukin saya kuliah. Setiap habis sholat tak lupa saya berdo’a pada Allah supaya kelak saya bisa kuliah. Semoga dengan berdo’a dan bekerja keras Allah akan mengabukan do’a saya. SubhanAllah, tidak perlu menunggu setahun ternyata setelah sebulan do’a saya dikabulkan Allah. Pasalnya, waktu itu saya akan didaftarkan bude kuliah di Jogjakrta, tepatnya di UIN Sunan Kalijaga sambil menemani kakek nenek yang ada di Jogja.
Biarpun sebenarnya keinginan saya adalah kuliah di UNDIP tetapi saya tetap bersyukur karena ini merupakan berkah dan pertolongan Allah yang sangat besar. Singkat cerita, saya daftar di UIN dengan mengikuti tes reguler, Alhamdulillahnya lagi saya keterima. Dan saya jalani hari-hari di Jogja dengan penuh rasa syukur dan semangat.
Selanjutnya, karena tertutupi oleh keinginan kuliah, keinginan saya untuk memiliki motor ternyata hanya saya jadikan harapan yang terpendam. Saya mikirnya gampanglah ntar kan kalo udah kerja pasti bisa beli motor sendiri. Ceritanya saya udah agak dewasa setelah kuliah. Dam bisa berfikir realistis.hehe...
Tetapi Allah itu memang Maha mendengar, setiap apa yang hamba-Nya inginkan pasti akan dikabulkan. Tentunya bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam berusaha dan berdo’a. Pasalnya setelah enam bulan kuliah, saya mendapat berita gembira dari tante yang ada di Jakarta bahwa dia akan mengirim motor ke Jogja. Dia baru saja dapat hadiah undian dari salah satu bank. Tentunya boleh saya pakai, karena disana dia sudah ada motor dan mobil sendiri.
Alhamdulillahirobbil’alamin, saya sangat bersyukur sekali atas semua nikmat ini. Dan akhirnya sayapun sadar bahwa semua yang saya terima ini adalah jawaban atas do’a-do’a yang selama ini saya panjatkan. Biarpun apa yang saya terima tersebut 100%  tidak persis dengan apa yang saya inginkan dulu, tapi kan intinya keinginan saya tetap terkabulkan. Dan Allah telah menepati janji-Nya.
Mengenai hal tersebut Rasulullah SAW telah bersabda “ tiada seorang berdo’a kepada Allah dengan suatu do’a kecuali dikabulkan-Nya, dan dia memperoleh salah satu dari 3 hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah atau bencana yang serupa. “ (HR. Ath-Thabrani)
Manusia memang wajib berusaha dan berdo’a, setelah melakukan kedua hal tersebut hasilnya kita serahkan kepada Allah. Masalah dikabulkannya dalam bentuk apa itu adalah hak Allah, bisa dikabulkan hari ini, minggu depan, bulan depan, atau tahun depan, bisa diganti di hari akhir nanti dan bisa juga diganti dengan kita dihindarkan dari musibah atau bencana.
Nah jadi ketika do’a kita semua belum dikabulkan atau tidak terealisasi, jangan sekali-kali berfikiran kalo Allah tidak mengabulkan do’a kita. Karena ternyata Allah memiliki rencana yang lebih baik kedepannya. Allah SWT itu Maha mengetahui, seperti yang terkandung dalam al-Qur’an bahwa apa yang menurut kita baik bisa jadi buruk menurut Allah, dan apa yang menurut kita buruk belum tentu buruk bagi Allah. karena Allah SWT lebih mengetahui segala hal dari semua mahluk-Nya.
Ow iya ada satu lagi cerita ni, bahkan angan-angan sepintas yang pernah saya fikirkan pun bisa terjadi alias dikabulkan sama Allah. Sekalipun hal yang saya fikirkan itu buruk. Masih cerita saat saya SMA, tepatnya kelas 2. Saya pernah berfikiran “kayaknya enak ya kalo dirawat di rumah sakit, diperhatiin ortu, dijenguk temen, pacar, makan disuapin, ga ada kerjaan n tiduran terus” hahaha... Angan-angan yang sangat konyol sekali bukan:D
Maklum, saya kan anak kedua yang masih memiliki dua orang adik. Jadi otomatis perhatian ortu selalu tertuju pada adek-adek. Begitulah persepsi konyol dan kekanak-kanakan saya, padahal semua itu tidak benar. Bagi para kakak-kakak pokoknya jangan sekali-kali berfikiran gitu ya, karena sebenarnya ortu kita itu tetep sayang dan perhatian sama kita. Cuma caranya sudah berbeda tidak seperti waktu kita kecil, sudah tidak terlalu diforsir lagi. Kalo pengen diperhatiin kaya adek, berarti kita sama aja donk. Padahal kan seorang kakak itu lebih dewasa, dan harus bisa menjadi contoh yang baik bagi adek. Kalo gua ma ogah disamain kaya adek.hehe
Kembali ke laptop. Celakanya apa yang saya angan-angankan tadi di ijabahi sama Allah dan benar-benar terjadi. Masih lekat di ingatan saya, waktu itu hari senin tgl 17 Agustus 2009 yang merupakan Hari kemerdekaan Negeri kita tercinta sekaligus hari kelahiran saya. Keren kan hari lahir saya, bisa bertepatan dengan HUT RI. Jadi yang ngerayain orang se Indonesia.hehe
Seperti sekolah-sekolah pada umumnya, kita diwajbkan mengikuti upacara peringatan HUT RI. Dan saya mendapat jadwal penurunan sang Saka Merah Putih jam 4 sore. Waktu itu saya berangkat dari rumah mengendarai motor dengan tergesa-gesa, soalnya sudah telat karena saya menjadi panitia perlombaan 17an. Kira-kira kecepatan mengendarai motor saya 80 km/jam.  Di tikungan terakhir sebelum sampai di lokasi, saya masih agak ngebut. Karena di tikungan tersebut jalannya ada yang berlubang, otomatis saya memilih jalan yang bagus, sialnya ada motor yang berlawanan arah dengan saya juga mecari jalan yang bagus. Dan hasilnya...... “BBBBBBBRRRR@@@KKK*******” saya tabrakan dengan motor tersebut.   
Berguling-gilunglah saya di tengah jalan. Tidak hanya celana saya yang robek dan harus dijahit, tetapi kepala sayapun juga harus dijahit karena bocor cukup lebar.hehe...untungnya orang yang tabrakan dengan saya tidak terlalu parah. Akhirnya saya harus rawat inap di Rumah sakit selama satu malam. Ternyata rasanya ga enak buanget, semua badan sakit, mau makan ga enak, ga bisa tidur, hanya bisa baring. memang si dijenguk temen-temen dan diperhatiin ortu, tapi tetep aja yang namanya sakit itu tidak ada enaknya sama sekali.
Apes banget kan, dihari Ultahku dan HUT RI yang seharusnya bersuka cita malah terkena musibah. Kemudian saya teringat dengan fikiran saya bahwa orang yang dirawat di RS itu enak. Astaghfirullah haladzim, mungkin ini teguran dari Allah SWT karena saya memiliki pemikiran seperti itu. Disadari atau tidak, kenyataanya apa yang saya bayangkan bener-bener terjadi. Setelah itu saya takut untuk berangan-angan yang “tidak-tidak” lagi. Yaps, mungkin ini hikmahnya buat saya, biar saya tidak sembrono lagi dalam memiliki pemikiran atau keinginan.hehe...
Nah akhirnya sampai dipenghujung tulisan, semoga apa yang saya ceritakan diatas bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi diri saya sendiri pada khususnya. Apabila ada tulisan yang tidak berkenan di hati para pembaca, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Satu hal yang harus diingat, bahwa Allah SWT pasti mengabulkan do’a-do’a bagi setiap mukmin yang bersungguh-sungguh, so jangan ragu untuk berdo’a dengan disertai usaha yang maksimal dan jangan sekali-kali meragukan janji_Nya yang nyata.


0 komentar:

Posting Komentar